Para peneliti di Monash University di Australia telah mengembangkan baterai lithium-sulfur (Li-S) yang memiliki kepadatan energi lebih dari empat kali lipat dari baterai lithium-ion komersial saat ini. Artinya, smartphone dengan baterai seperti itu bisa bekerja tanpa mengisi ulang selama lima hari, dan mobil listrik bisa menempuh jarak lebih dari 1000 km.
Keunggulan baterai lithium-sulfur juga termasuk dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan baterai lithium-ion modern.
Menggunakan bahan yang sama seperti pada baterai konvensional, para ilmuwan mengubah struktur katoda, yang meningkatkan ketahanannya terhadap stres dan meningkatkan kapasitas. Kunci untuk menciptakan struktur baru adalah efek pembentukan ikatan antar partikel, yang pertama kali dicatat pada tahun tujuhpuluhan abad terakhir dalam produksi bubuk pencuci.
Perhatikan bahwa para peneliti sudah mulai mengkomersialkan pengembangan. Mereka mematenkan teknologi produksi dan memperoleh prototipe sel yang diproduksi oleh mitra Jerman mereka, Institut Fraunhofer. Baterai baru akan diuji di Australia awal tahun ini.
Produsen baterai lithium terbesar di dunia dari China dan Eropa dikatakan telah menunjukkan minat dalam produksi serial.